Secara tradisional, daun jambu biji sudah lama digunakan untuk mengatasi diare. Bagaimana dengan khasiat daun/buah jambu biji yang lainnya? Apa saja kandungan kimia daun/buah jambu biji. Simak ulasan singkat berikut:
Nama
tanaman
|
:
|
jambu
biji
Psidium guajava L., P. cujavillus Burm.
f., P. pomiferum L., P.
pumilum Vahl., P. pyriferum
L., P.
fragrans Macfadyen., P. sapidissimum Jacq.,
P. aromaticum Blanco.,
Guajava pyriformis Gaertn., Guajava pyrifera (L)
Kuntze.
|
Nama
Daerah
|
:
|
Jawa: Jambu
kulutuk, bayawas, tetokal, tokal (Jawa); jambu klutuk, jambu batu (Sunda). Madura: Jambu
bender.
|
Nama
Asing
|
:
|
Inggris: Guava,
apple guava, round guava, tropical guava.
Perancis: Gouyave,
goyavier, goyavier commun; Jerman:
Echte guave, guajave, guave,
guayave, grosse gelbe guajave;
Jepang: Banjirou;
Brazil: Banjiro,
banziro; Mexico: Guayabo; India:
Maduriam, mansala, motiram;
Thailand: Fa-rang.
Malaysia: Kuliabas;
Cina: Fan
shi liu, Fan tao.
|
Bagian
tanaman yang digunakan
|
:
|
buah
dan daun
|
Kandungan
Kimia
|
:
|
Daun, buah, dan kulit batang jambu biji mengandung tanin.
Pada daun, selain tanin, juga terdapat kandungan seperti minyak
atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratagolat, asam oleanolat, asam
guajaverin dan vitamin.
Daun muda mengandung kuersetin, guajaverin
(= quercetin-3-O-arabinoside)
dan kuersetin glikosida lainnya; gallokatekin dan tannins ellagic acid and
guavin A, C, dan D. Selain itu juga terdapat beberapa asam triterpen,
termasuk ursolat, asam oleanolat, dan turunan 20-hidroksinya, krataegoat dan
asam guaijavolat.
Minyak
daun mengandung beberapa mono- and seskuiterpen, diantaranya 1,8-cineol and α-pinen
(monoterpen utama), dan caryophyllene and γ-bisbolen (seskuiterpen)
Buah jambu biji mengandung tiga glikosida benzofenon
(2,6-dihidroksi-3,5-dimetil-4-O-β-D-glukopiranosil-benzofenon; 2,6-dihidroksi-3-metil-4-O-(6''-O-galoil-β-D-glukopiranosil) benzofenon dan
2,6-dihidroksi-3,5-dimetil-4-O-(6''-O-galoil-β-D-glukopiranosil)-benzofenon); polisakarida
(2-O-metil-l-arabinosa, 2-O-asetil-D-galaktosa, dan Dmetil galakturonat.
Pada buah jambu biji yang setengah matang mengandung aldehid
seperti (E)-2-heksenal
dan (Z)-3-heksenal.
Pada buah jambu biji yang matang mengandung ester seperti Z-3-heksenil asetat dan E-3-heksenil asetat dan seskuiterpen
karyofillen, α-humulen
dan β-bisabolen.
|
Khasiat
|
:
|
[buah]:
Secara tradisional digunakan untuk membantu
meringankan kencing manis.
[daun] :
Membantu
meringankan diare, gingivitis,
dan rotaviral enteritis
|
Penyiapan
dan dosis
|
:
|
[daun]
Rebuslah 2,5-4,5 gram daun kering atau 15-30
gram daun segar. Kemudian diminum.
[buah]
Satu buah jambu biji setengah masak, dibelah empat dan
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
|
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
dapat
menyebabkan susah buang air besar (konstipasi)
|
Sebaiknya
penggunaan dihindari pada
|
:
|
anak-anak,
wanita hamil/menyusui, dan penderita yang alergi dengan tanaman ini.
|
Peringatan dan perhatian
|
:
|
Hanya untuk penderita kencing manis yang telah ditetapkan
dokter.
Hindari
penggunaan bersamaan dengan obat-obat tradisional lain.
Jangan
digunakan lebih dari 30 hari.
Jangan
digunakan melebihi dosis dan jangka waktu penggunaan yang dianjurkan
|
Interaksi
obat
|
:
|
Secara teoritis dapat meningkatkan potensi obat-obatan
kolesterol, depresi, diabetes, gangguan tidur dan diare.
Sediaan ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan efek
terapi sediaan berbasis alkaloid dan herbal lainnya dikarenakan berpotensi
terjadi interaksi dengan tanin dan alkaloid.
Tanin pada jambu biji juga dapat menghambat absorpsi zat
besi.
|