|
|||||||||||||||||||||||
Departemen Kesehatan RI. 1978. Materia Medika Indonesia jilid 2. Jakarta: Depkes RI.
Ritiasa, Ketut, dkk. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakrata : Depkes RI.
World Health Organization. 1999. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. Geneva : WHO.
Nama
tanaman
|
:
|
Temulawak
|
Curcumae xanthoriza Roxb.
|
||
Bagian
tanaman yang digunakan
|
:
|
rimpang
|
Kandungan
kimia rimpang temulawak
|
:
|
Xantorizol,
minyak atsiri (tdk kurang dari 5,8%), kurkuminoid (tdk kurang dari 4,0%), germakron,
tumerol, ar-turmeron
|
Khasiat
|
:
|
|
Takaran
dan bentuk pengolahan
|
:
|
Untuk nyeri
sendi/tulang ataupun sebagai hepatoprotektor :
Air mendidih
dituangkan ke dalam cangkir berisi 0,5 sampai 1 gram serbuk/ irisan rimpang
temulawak. Diamkan 5-10 menit, kemudian saring.
|
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
Pemakaian
berlebihan (dosis besar) / berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi
lambung.
|
Sebaiknya
penggunaan dihindari, jika menderita penyakit
|
:
|
tukak lambung,
akut cholangitis
|
Peringatan-perhatian
|
:
|
Jika
menderita batu empedu, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
sebelum menggunakan rimpang temulawak sebagai alternatif pengobatan.
|
Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal
Indonesia edisi I. Jakarta: Depkes RI.
Ritiasa, Ketut, dkk.
2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar