GALERI TANAMAN OBAT



    

Nama tanaman
:  Jahe

:  Zingiber officinale Roscoe = Amomum zingiber L. = Zingiber blancoi Massk.

Nama daerah

: Halia (Aceh); sipadeh (minang); Alia, jae (melayu); Jae (Jawa); Jhai (Madura); lai (Dayak); reja (Bima); melito (Gorontalo); Laia (Makassar); pese (Bugis); sehi (Ambon); kalanatat, manman (Papua)

Bagian tanaman yang digunakan

:   rimpang

Kandungan kimia rimpang jahe

:  Minyak atsiri 1% - 4%, seskuiterpen ((-)-zingiberene, (+)-ar-curcumene, (-)-β-sesquiphellandrene, dan β-bisabolene), gingerol, shogaol.

Khasiat/ penggunaan                  

:  Membantu meringankan: 
  •      rasa sakit/nyeri pada sendi & tulang
  •    mual dan muntah yang berkaitan dengan mabuk perjalanan 
  •    mabuk laut 
  •    mual dan muntah karena pemberian kemoterapi
  •    mual pascaoperasi 
  •    mual pada pagi hari yang diasumsikan dengan kehamilan

Takaran dan bentuk pengolahan                 
: Dibuat teh yaitu dengan menyeduh setengah sampai 1 gram irisan rimpang jahe dengan air hangat, diamkan selama 5-10 menit, lalu saring untuk kemudian diminum.   

   Untuk meringankan gejala mual dan muntah pada orang dewasa dan anak-anak > 6 tahun: gunakan o,5 gram, 2-4 kali sehari.


Efek yang tidak diinginkan                    

: gangguan kulit pada orang yang alergi terhadap jahe

Sebaiknya penggunaan dihindari jika menderita penyakit                 

: alergi terhadap jahe

Peringatan dan perhatian         

:
  • Penderita yang mengggunakan obat antipembekuan darah atau mereka yang mengalami gangguan pembekuan darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi tanaman ini sebagai alternatif pengobatan.
  • Penderita dengan batu empedu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi tanaman ini.
  • Tidak dianjurkan untuk anak-anak berumur dibawah 6 tahun.



Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 1978. Materia Medika Indonesia jilid 2. Jakarta: Depkes RI.


Ritiasa, Ketut, dkk. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakrata : Depkes RI.


World Health Organization. 1999. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. Geneva      : WHO.





Nama tanaman      

:

Temulawak


Curcumae xanthoriza Roxb.

Bagian tanaman yang digunakan

:

rimpang

Kandungan kimia rimpang temulawak

:

Xantorizol, minyak atsiri (tdk kurang dari 5,8%), kurkuminoid (tdk kurang dari 4,0%), germakron, tumerol, ar-turmeron

Khasiat                  

:

  •       Membantu meringankan nyeri/rasa sakit pada  sendi & tulang
  •       membantu memelihara kesehatan fungsi hati.     

Takaran dan bentuk pengolahan             

:

Untuk nyeri sendi/tulang ataupun sebagai hepatoprotektor : 
Air mendidih dituangkan ke dalam cangkir berisi 0,5 sampai 1 gram serbuk/ irisan rimpang temulawak. Diamkan 5-10 menit, kemudian saring.  

Efek yang tidak diinginkan                    

:

Pemakaian berlebihan (dosis besar) / berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi lambung.


Sebaiknya penggunaan dihindari, jika menderita penyakit                 

:

tukak lambung, akut cholangitis

Peringatan-perhatian

:

Jika menderita batu empedu, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan rimpang temulawak sebagai alternatif pengobatan.

Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia edisi I. Jakarta:  Depkes RI.
Ritiasa, Ketut, dkk. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI.

Tidak ada komentar:

Search