Meniran, tanaman yang mungkin sering sekali terabaikan oleh kita. Bentuknya yang berupa herba dan habitatnya diantara semak belukar mungkin menjadi penyebab meniran seolah tidak dipedulikan. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma penganggu tanaman budidaya.
Dibalik kehadirannya sebagai "pengganggu", meniran ternyata sudah lama digunakan sebagai suplemen penjaga kesehatan atau sebagai suplemen yang membantu proses penyembuhan penyakit tertentu. Bahkan sekarang sudah ada fitofarmakanya. (fitofarmaka?).
Stimuno, Fitofarmaka dari meniran |
Terlepas dari perdebatan apakah fitofarmaka meniran dapat dikatakan sebagai obat atau tidak, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa tumbuhan ini telah terbukti memiliki beberapa khasiat dalam membantu penyembuhan penyakit tertentu. Sehingga tidak ada salahnya jikalau tumbuhan ini dipertimbangkan sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan, selama tidak digunakan berlebihan dan dengan tetap memperhatikan beberapa hal seperti yang disebutkan buku "Acuan Sediaan Herbal", terbitan BPOM RI, yang kami kutip dalam tulisan ini.
Walaupun demikian, penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter (yaitu senyawa kimia obat yang telah benar-benar terbukti khasiatnya, tercantum dalam daftar obat WHO / di buku-buku resmi Farmasi), tetaplah yang utama. Tanaman ini hanya digunakan sebagai suplemen yang membantu penyembuhan penyakit.
Berikut kami cantumkan khasiat, kandungan kimia, efek samping, dan berbagai catatan penting lain tentang penggunaan meniran sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan, yang kami kutip dari buku "Acuan Sediaan Herbal volume 1 dan vol. 5", terbitan BPOM RI. Semoga bermanfaat!
Nama
tanaman
|
:
|
Meniran
|
Phylanthus
niruri L.,
Sinonim:
P. amarus Schum., P. swarzii Kostel. , P. nanus Hook.f.
|
||
Nama Daerah
|
:
|
Sumatera: Sidukuang anak (Minang);
Jawa: Meniran ijo, memeniran (Sunda),
Meniran (Jawa);
Ternate: Gosau ma dungi.
|
Nama Asing
|
:
|
Inggris: Pick-a-back, cary me seed;
Perancis: Herbe au chagrin;
Cina: Ye xia zhu;
Malaysia: Dukong anak, dukong-dukong anak, rami
buah;
Filipina: kurukalunggai, sampasampalukan, san
pedro;
Kamboja: préâk phlè;
Thailand: luuk tai bai, ma khaam pom din,
yaa tai bai.
|
Bagian tanaman yang digunakan
|
:
|
keseluruhan tanaman (tanaman berupa herba)
|
Kandungan kimia
|
:
|
Flavonoid: kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin,
astragalin, rutin; kaemferol-4-ramnopiranosid, eridiktol-7-ramnopiranosid;
Lignan:
kubebin dimetil eter, urinatetralin,
nirurin, nirurisid, filantin, hipofilantin, triterpen lup-20-en-3-b-ol;
kalium, damar dan tanin.
|
Khasiat
|
:
|
|
Penyiapan dan dosis
|
:
|
untuk membantu penyembuhan kencing
batu:
20 gram tanaman meniran direbus dengan
2 gelas air selama 15 menit, hasil rebusan diminum 2 kali ½ gelas pagi dan sore. |
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
pemakaian
berlebihan dapat menyebabkan:
|
Sebaiknya
hindari penggunaan pada
|
:
|
|
Peringatan dan perhatian
|
:
|
|
Interaksi obat
|
:
|
|
Sumber :
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima, Edisi Pertama. Jakarta : Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan POM RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar