Seledri. Tanaman yang sering digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan ini ternyata juga diketahui mempunyai peranan dalam membantu meringankan gejala hipertensi ringan. Tetapi seledri juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, mengingat efek samping yang dapat ditimbulkannya jika dikonsumsi secara berlebihan. Berikut informasi selengkapnya...
Nama
tanaman
|
:
|
seledri
|
:
|
Apium graveolens L., A.
dulce Mill., A. graveolens L.
var. dulce (Mill.) Pers.
|
|
Nama
daerah
|
:
|
Jawa: Saladri
(Sunda), selederi, seleri, daun sop, daun soh, sadri, sederi (Jawa).
|
Bagian
tanaman yang digunakan
|
:
|
daun
|
Kandungan
kimia
|
:
|
Minyak atsiri: Limonen, p-simol, α-terpineol, α-santalol,
α-pinen, α-kariofilen;
Flavonoid: Apiin, apigenin, isokuersitrin; Kumarin:
Asparagin, bergapten, isopimpinelin, apiumetin, santotoksin; saponin; tanin
1%; sedanolida; asam sedanoat; manitol; kalsium; fosfor; besi; protein;
glisidol;
vitamin A, B1, B2, C dan K.
|
Khasiat
|
:
|
Membantu meringankan
hipertensi ringan
|
Takaran
|
:
|
Hipertensi
ringan:
Sebanyak
200 gram daun seledri direbus dengan 200 ml air dalam panci infus selama 15
menit, saring dalam keadaan panas. diminum 2 kali sehari (100 ml tiap kali
minum)
|
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
|
Sebaiknya
hindari penggunaan pada
|
:
|
|
Peringatan dan perhatian
|
:
|
|
Interaksi obat
|
:
|
|
Sumber :
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal edisi V. Jakarta: Kemenkes RI.
Ritiasa, Ketut. 2004. Acuan
Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar