Minggu, 18 Maret 2012

PENGGOLONGAN OBAT HERBAL DI INDONESIA

Menurut BPOM RI, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu: jamu, obat herbal tersatandar, dan fitofarmaka.


1. Jamu (Empirical-Based Herbal Medicine)

Jamu adalah obat tradisional yang klaim tentang khasiatnya hanya mengacu pada pengetahuan turun-temurun dari leluhur.

Kriteria yg harus dipenuhi jamu/obat tradisional :
  •       Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
  •       Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
  •       Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
  •       Klaim:” secara tradisional digunakan untuk …….” Atau sesuai dg yang disetujui pada pendaftaran

            Logo Jamu :
 

  •        Logo berupa “RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah / pembungkus/brosur.
  •  Logo (ranting daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau di atas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo.
  •  
2.      Obat Herbal Terstandar (Scientific-Based Herbal Medicine)

Obat herbal terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam, diproduksi dengan teknologi maju, dan ditunjang dengan penelitian ilmiah berupa penelitian–penelitian pra-klinik seperti standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronik.

Kriteria yg harus dipenuhi obat herbal terstandar :
  •     Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
  •     Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/pra klinik
  •     Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi
  •     Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
  •     Jenis klaim sesuai dengan tingkat pembuktian

Logo obat herbal terstandar :



  •     Logo berupa “JARI – JARI DAUN (3 PASANG) TERLETAK DALAM LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah /pembungkus /brosur.
  •     Logo (jari – jari daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau di atas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo.


3.      Fitofarmaka (Clinical-Based Herbal Medicine) 

Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Fitofarmaka setaraf dengan obat modern. (Permenkes nomor 76O/Menkes/PerI/XI/992).

Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.

Kriteria yg harus dipenuhi fitofarmaka :
  •     Aman sesuai dg persyaratan yang ditetapkan
  •     Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik
  •     Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi
  •     Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
  •     Jenis klaim sesuai dengan tingkat pembuktian

Logo Fitofarmaka :

  •   Logo berupa “JARI-JARI DAUN (YANG KEMUDIAN MEMBENTUK BINTANG) TERLETAK DALAM LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah /pembungkus / brosur.
     
  • Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau di atas dasar putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo


Produk fitofarmaka di Indonesia masih terbatas jumlahnya. Saat ini baru ada 5 produk fitofarmaka yang beredar di pasaran, yaitu :

Nodiar ®
Produsen : Kimia Farma

Komposisi :
setiap tablet mengandung :
Attapulgite …………………… 300 mg
Psidii Folium Extract ………  50 mg
Curcuma domestica Rhizoma Extract …...7.5 mg

Indikasi : secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi diare nonspesifik.



Rheumaneer®
Produsen : Nyonya Meneer

Komposisi:
Curcumae domesticae Rhizoma ………95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak…. 85 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak …120 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak ….75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak….. 125 mg

indikasi: membantu mengurangi  nyeri persendian.




Stimuno®
Produsen : Dexa Medica

Komposisi:
Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg.
Tiap kapsul Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg

Indikasi: Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh


Tensigard®

Produsen : Phapros

Komposisi:
tiap kapsul berisi:
Ekstrak Apii herba 92mg
Ekstrak Orthosiphon folium 28mg

Indikasi: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik





X-Gra®

Produsen: Phapros
Komposisi:
Tiap kapsul berisi:
Ekstrak Ganoderma lucidum… 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix… 50 mg
Ekstrak Ginseng………………. 30 mg
Ekstrak Retrofracti fructus ……..2,5 mg
Royal jelly…………………………. 5 mg

Indikasi: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.






Sumber: 
Keputusan KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan Dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia

http://tukangobatbersahaja.com

1 komentar:

Romli mengatakan...

Sangat jelas dan lengkap, thanks ya

Bagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, sehingga bisa meningkatkan penjualan, klik ya.. Jasa Pembuatan Website Toko Online Murah

Pusat Penjualan Hijab Jilbab Kerudung Terbaru harga termurah di Indonsia : Grosir Jilbab Murah di Indonesia.

Search