Nama
tanaman
|
:
|
Kayu
manis (Cassia vera)
|
:
|
Cinnamomum
burmanni Nees ex Bl.
C. chinense Bl., C. dulce Nees., C. kiamis Nees.
|
|
Nama
daerah
|
:
|
Sumatera: Holim, holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu
manis (Melayu), madang kulit manih (Minang); Jawa: Huru mentek, kiamis
(Sunda), kanyengar (Kangean); Nusatenggara: Kesingaar, kecingar,
cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), puundinga (Flores).
|
Bagian
tanaman yang digunakan
|
:
|
kulit kayu
|
Kandungan
kimia
|
:
|
Minyak atsiri 1-3% dengan kandungan kimia
utama kulit kayu manis adalah sinamaldehid (60-85% dari komponen minyak
atsiri), tanin, damar, lendir, kalsium oksalat.
|
Khasiat
|
:
|
membantu
meringankan:
|
Takaran
|
:
|
2-4
gram kulit kayu manis segar perhari
|
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
reaksi alergi kulit dan mukosa pernah dilaporkan
|
Sebaiknya
hindari penggunaan pada
|
:
|
penderita
yang alergi terhadap kayu manis atau balsam peru, pasien dengan demam yang
belum diketahui penyebabnya, serta wanita hamil/ menyusui
|
Peringatan dan perhatian
|
:
|
|
Interaksi
obat
|
:
|
Tetrasiklin
HCl, Ekstrak juga dilaporkan tidak
kompatibel dengan Halloysitum rubrum.
|
Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia, Jilid VI. Jakarta : Depkes RI.
World Health Organization. 2002. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants. Geneva : WHO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar