Jumat, 08 Juni 2012

JAMBU BIJI

    Secara tradisional, daun jambu biji sudah lama digunakan untuk mengatasi diare. Bagaimana dengan khasiat daun/buah jambu biji yang lainnya? Apa saja kandungan kimia daun/buah jambu biji. Simak ulasan singkat berikut:






Nama tanaman      
:
jambu biji

Psidium guajava L., P. cujavillus Burm. f., P. pomiferum L., P. pumilum Vahl., P. pyriferum L., P. fragrans Macfadyen., P. sapidissimum Jacq., P. aromaticum Blanco., Guajava pyriformis Gaertn., Guajava pyrifera (L) Kuntze.

Nama Daerah

:

Jawa: Jambu kulutuk, bayawas, tetokal, tokal (Jawa); jambu klutuk, jambu batu (Sunda). Madura: Jambu bender.

Nama Asing

:

Inggris: Guava, apple guava, round guava, tropical guava.
Perancis: Gouyave, goyavier, goyavier commun; Jerman: Echte guave, guajave, guave, guayave, grosse gelbe guajave;
Jepang: Banjirou;
Brazil: Banjiro, banziro; Mexico: Guayabo; India: Maduriam, mansala, motiram;
Thailand: Fa-rang. Malaysia: Kuliabas;
Cina: Fan shi liu, Fan tao.

Bagian tanaman yang digunakan

:

buah dan daun

Kandungan Kimia

:

Daun, buah, dan kulit batang jambu biji mengandung tanin.

Pada daun, selain tanin, juga terdapat kandungan seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratagolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.

Daun muda mengandung kuersetin, guajaverin (= quercetin-3-O-arabinoside) dan kuersetin glikosida lainnya; gallokatekin dan tannins ellagic acid and guavin A, C, dan D. Selain itu juga terdapat beberapa asam triterpen, termasuk ursolat, asam oleanolat, dan turunan 20-hidroksinya, krataegoat dan asam guaijavolat.

Minyak daun mengandung beberapa mono- and seskuiterpen, diantaranya 1,8-cineol and α-pinen (monoterpen utama), dan caryophyllene and γ-bisbolen (seskuiterpen)

Buah jambu biji mengandung tiga glikosida benzofenon (2,6-dihidroksi-3,5-dimetil-4-O-β-D-glukopiranosil-benzofenon; 2,6-dihidroksi-3-metil-4-O-(6''-O-galoil-β-D-glukopiranosil) benzofenon dan 2,6-dihidroksi-3,5-dimetil-4-O-(6''-O-galoil-β-D-glukopiranosil)-benzofenon); polisakarida (2-O-metil-l-arabinosa, 2-O-asetil-D-galaktosa, dan Dmetil galakturonat.
Pada buah jambu biji yang setengah matang mengandung aldehid seperti (E)-2-heksenal dan (Z)-3-heksenal.
Pada buah jambu biji yang matang mengandung ester seperti Z-3-heksenil asetat dan E-3-heksenil asetat dan seskuiterpen karyofillen, α-humulen dan β-bisabolen.



Khasiat                  

:

[buah]:
Secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan kencing manis.
[daun] :
Membantu meringankan diare, gingivitis, dan rotaviral enteritis

Penyiapan dan dosis                

:

[daun]
 Rebuslah 2,5-4,5 gram daun kering atau 15-30 gram daun segar. Kemudian diminum.
[buah]
Satu buah jambu biji setengah masak, dibelah empat dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

Efek yang tidak diinginkan                   
:
dapat menyebabkan susah buang air besar (konstipasi)


Sebaiknya penggunaan dihindari pada             

:

anak-anak, wanita hamil/menyusui, dan penderita yang alergi dengan tanaman ini.



Peringatan dan perhatian

:

Hanya untuk penderita kencing manis yang telah ditetapkan dokter.
Hindari penggunaan bersamaan dengan obat-obat tradisional lain.
Jangan digunakan lebih dari 30 hari.
Jangan digunakan melebihi dosis dan jangka waktu penggunaan yang dianjurkan

Interaksi obat

:

Secara teoritis dapat meningkatkan potensi obat-obatan kolesterol, depresi, diabetes, gangguan tidur dan diare.
Sediaan ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan efek terapi sediaan berbasis alkaloid dan herbal lainnya dikarenakan berpotensi terjadi interaksi dengan tanin dan alkaloid.
Tanin pada jambu biji juga dapat menghambat absorpsi zat besi.


 

Search