Sabtu, 27 Oktober 2012

HERBAL ALAMI UNTUK MENGATASI KOLESTEROL TINGGI

 

         Idul Adha baru saja berlalu. Daging kurban sudah dibagikan. Anda berencana mengolah daging kurban menjadi apa? Sate kambing, sop kaki kambing, atau rendang? Semua juga boleh. Tapi, yang sering jadi masalah adalah bahwa kebanyakan makanan olahan daging kurban yang kita konsumsi, seperti makanan-makanan yang disebutkan di atas, ternyata mengandung kadar kolesterol yang tinggi.



         Dalam tulisan ini kami mencoba untuk memberikan ulasan mengenai dua tumbuhan obat yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol darah kita agar tidak terlalu tinggi dan tetap berada dalam batas normal. Tetapi, juga perlu diingat bahwa penggunaan yang berlebihan tetap tidak dianjurkan.

1. Daun Teh
          Tumbuhan pertama yang akan kita bahas adalah daun teh (teh). Simplisia kering daun teh (teh seduh yang sering kita konsumsi sehari-hari), ternyata bermanfaat untuk menjaga agar kadar kolesterol agar tetap berada dalam batas normal. Berikut ulasannya.



Nama tanaman      
:
Daun Teh



Camellia sinensis (L.) O. K

Sinonim:
C. bohea Griff., C. theifera Dyer, Thea assamica Mast, T. cochinchinensis Lour., T. cantoniensis Lour., T. chinensis Sims., T. viridis Linn

Nama Daerah
:
Jawa: Teh (Jawa), Nteh (Sunda)
Nusa Tenggara: Rembiga (Sasak), kore (Bima), Krokoh (Flores); Kapauk (Roti)
Sulawesi: Rambega (Bugis).

Nama Asing
:
Inggris   : Tea           Cina    : Pu erh cha
Perancis : thè           Jerman : teestrauch
Itali        : Te            India   : cha da
Jepang   : ocha.



Bagian tanaman yang digunakan


:

daun
Kandungan kimia
:
Alkaloid purin (metil santin):
kafein, teobromin, teofilin; Saponin

triterpen: aglikon baringtogenol C, R1-baringenol

Katekin: epikatekin, epigalokatekin, epigalokatekin galat, teaflavin, tearubigen

Flavonoid: kuersetin, kaemferol, mirisetin

Derivat asam kafeat: asam klorogenat dan teogalin;

Minyak atsiri: linalool, 2-metil-hepta-2-en-6-on, á-ionon dan â-ionon.

Khasiat                  

:

Membantu mengurangi lemak darah.

Penyiapan dan dosis       
         





Serbuk kering daun teh


:

Secara tradisional digunakan cara seduhan.
Sebanyak 1 sendok teh serbuk daun teh kering (biasa dijual di pasaran) diseduh dengan 200 mL air panas, diminum 2-5 cangkir/hari.

Serbuk Kering daun teh


Efek yang tidak diinginkan                   
:
pemakaian berlebihan dapat menyebabkan:
  • Alergi, reaksi hipersensitivitas
  • laksansia, konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya akibat konsumsi berlebihan daun teh karena kandungan tanin dan asam klorogenat. 
  • mual, asam lambung meningkat 
  • Ansietas, insomnia
  • tekanan darah tinggi

Toksisitas
:
Secara umum dinyatakan aman (Generally known as save/GRAS).
  • Konsumsi berlebihan daun teh (lebih dari 300 mg kafein atau 5 cangkir minuman teh per hari) dapat menyebabkan gelisah, tremor (kejang) dan peningkatan refleks. 
  • Tanda awal keracunan adalah muntah dan kejang perut.
Akan tetapi tidak mungkin menyebabkan keracunan yang fatal.

Sebaiknya hindari penggunaan pada             
:
Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui dikarenakan kandungan kafein pada daun teh dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi.


Peringatan dan perhatian



       


:

  • Kafein pada daun teh dapat merangsang susunan saraf pusat, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan insomnia.
  • Konsumsi jangka panjang daun teh dengan kadar tanin tinggi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
  • Penggunaan produk yang mengandung simplisa daun teh harus disertai olahraga teratur dan diet rendah kalori dan rendah lemak.

Interaksi obat
:
  • Kandungan kafein dapat mengganggu kerja obat antihipertensi dan meningkatkan kadar plasma karbamasepin, dipiridamol dan klosapin.
  • Kadar tanin tinggi dapat menggangu absorbsi obat serta zat besi.
  • Penggunaan bersamaan efedra dengan teh dapat meningkatkan kejadian hipertensi serta stimulasi SSP (Susunan Syaraf Pusat).
  • Teh juga dapat meningkatkan resiko pendarahan jika digunakan bersamaan dengan obat-obat antikoagulan dan antiplatelet.


2. Bawang Putih

              Selain daun teh, bawang putih secara tradisional juga sudah lama digunakan untuk membantu menjaga kadar kolesterol darah agar tetap berada dalam kondisi normal.




Nama tanaman      
:
bawang putih

:
 Allium sativum L.
Porvium sativum Rehb.

Bagian tanaman yang digunakan

:

umbi

Kandungan kimia

:

cystein sulfoksida (alliin); γ-glutamylcysteine;

Khasiat                  

:

Membantu meringankan
  •   tekanan darah tinggi 
  •   kadar kolesterol tinggi
Takaran dan bentuk pengolahan                 
:
gunakan bersama makanan (sebagai bumbu masakan)


Efek yang tidak diinginkan                   

:

alergi dalam bentuk iritasi kulit atau serangan asma.

Sebaiknya penggunaan dihindari, jika menderita penyakit                
:
alergi terhadap bawang putih

Interaksi obat

:

Penggunaan bawang putih sebagai suplemen pada seorang yang tengah mendapatkan perawatan dengan warfarin dapat meningkatkan waktu pendarahan.


Peringatan dan perhatian


:

  • Bawang putih sebaiknya tidak dikonsumsi setelah operasi
  • Umbi bawang putih sebaiknya dikonsumsi bersama makanan untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan.

Semoga bermanfaat..

Sumber : 
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima, Edisi Pertama. Jakarta : Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan POM RI. 

World Health Organization. 1999. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants. Geneva: WHO

Rabu, 24 Oktober 2012

MENIRAN, Si "Pengganggu" yang Membantu


     
          Meniran, tanaman yang mungkin sering sekali terabaikan oleh kita. Bentuknya yang berupa herba dan habitatnya diantara semak belukar mungkin menjadi penyebab meniran seolah tidak dipedulikan. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma penganggu tanaman budidaya.

          Dibalik kehadirannya sebagai "pengganggu", meniran ternyata sudah lama digunakan sebagai suplemen penjaga kesehatan atau sebagai suplemen yang membantu proses penyembuhan penyakit tertentu. Bahkan sekarang sudah ada fitofarmakanya. (fitofarmaka?). 

Stimuno, Fitofarmaka dari meniran

Terlepas dari perdebatan apakah fitofarmaka meniran dapat dikatakan sebagai obat atau tidak, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa tumbuhan ini telah terbukti memiliki beberapa khasiat dalam membantu penyembuhan penyakit tertentu. Sehingga tidak ada salahnya jikalau tumbuhan ini dipertimbangkan sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan, selama tidak digunakan berlebihan dan dengan tetap memperhatikan beberapa hal seperti yang disebutkan buku "Acuan Sediaan Herbal", terbitan BPOM RI, yang kami kutip dalam tulisan ini. 

         Walaupun demikian, penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter (yaitu senyawa kimia obat yang telah benar-benar terbukti khasiatnya, tercantum dalam daftar obat WHO / di buku-buku resmi Farmasi), tetaplah yang utama. Tanaman ini hanya digunakan sebagai suplemen yang membantu penyembuhan penyakit.





          Berikut kami cantumkan khasiat, kandungan kimia, efek samping, dan berbagai catatan penting lain tentang penggunaan meniran sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan, yang kami kutip dari buku "Acuan Sediaan Herbal volume 1 dan vol. 5", terbitan BPOM RI. Semoga bermanfaat!




Nama tanaman      
:
Meniran


Phylanthus niruri L.,
Sinonim:
P. amarus Schum., P. swarzii Kostel. , P. nanus Hook.f.

Nama Daerah
:
Sumatera: Sidukuang anak (Minang); 
Jawa: Meniran ijo, memeniran (Sunda), Meniran (Jawa);  
Ternate: Gosau ma dungi.

Nama Asing
:
Inggris: Pick-a-back, cary me seed;
Perancis: Herbe au chagrin;
Cina: Ye xia zhu;
Malaysia: Dukong anak, dukong-dukong anak, rami buah;
Filipina: kurukalunggai, sampasampalukan, san pedro;
Kamboja: préâk phlè;
Thailand: luuk tai bai, ma khaam pom din,
yaa tai bai.



Bagian tanaman yang digunakan


:

keseluruhan tanaman (tanaman berupa herba)
Kandungan kimia
:
Flavonoid: kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin, astragalin, rutin; kaemferol-4-ramnopiranosid, eridiktol-7-ramnopiranosid;

Lignan:
kubebin dimetil eter, urinatetralin, nirurin, nirurisid, filantin, hipofilantin, triterpen lup-20-en-3-b-ol;

kalium, damar dan tanin.


Khasiat                  


:
 
  • membantu meringankan penyakit kencing batu 
  • membantu proses penyembuhan luka lecet/ luka bakar ringan

Penyiapan dan dosis                

:

untuk membantu penyembuhan kencing 
batu:
20 gram tanaman meniran direbus dengan 
2 gelas air selama 15 menit, hasil rebusan diminum 2 kali ½ gelas pagi dan sore.

Efek yang tidak diinginkan                   
:
pemakaian berlebihan dapat menyebabkan:
  • kadar gula darah rendah (hipoglikemi)
  • tekanan darah rendah (hipotensi)
  • ketidakseimbangan mineral dalam tubuh
  • impotensi

Sebaiknya hindari penggunaan pada             
:
  • penderita penyakit jantung atau kadar gula darah rendah
  • wanita hamil
  • penderita yang menggunakan obat kencing manis (diabetes), obat antihipertensi, atau obat-obat yang membantu melancarkan buang air kecil.




Peringatan dan perhatian        


:
 
  • Jangan gunakan secara berlebihan
  • hati-hati penggunaan pada wanita hamil
  • penggunaan lebih dari 3 bulan harus dikonsultasikan dengan dokter
  • Hati- hati pada penderita hipertensi dan atau penderita diabetes karena meniran dapat meningkatkan efek dari obat-obat diabetes, hipertensi, dan diuretik.

Interaksi obat
:
  • Dapat meningkatkan efek insulin dan obat-obat diabetes.
  • Meniran mengandung geraniin yang dilaporkan mempunyai efek inotropik negatif, kronotropik negatif, hipotensi dan ACE inhibitor. Oleh karena itu, kemungkinan dapat meningkatkan efek obat-obat antihipertensi, dan obat jantung.
  • Ekstrak etanol herba meniran dapat menghambat enzim sitokrom P450 secara in vivo maupun in vitro.
      
Sumber : 
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima, Edisi Pertama. Jakarta : Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan POM RI.

Search