Jumat, 30 Maret 2012

DAUN SALAM

   Daun salam yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan ternyata dapat dimanfaatkan untuk membantu meringankan gejala hipertensi ringan dan diabetes mellitus ringan serta membantu mengatasi diare. Berikut keterangan lebih lanjut mengenai khasiat, kandungan kimia, takaran penggunaannya, dll. Semoga bermanfaat!




Nama tanaman       
:
daun salam

:
Syzygium polyanthum

Bagian tanaman yang digunakan

:

daun

Kandungan kimia

:

kuersetin

Khasiat                  

:

Membantu meringankan diare, hipertensi ringan, diabetes melitus ringan

Takaran dan bentuk pengolahan             

:

untuk diare, hipertensi ringan, dan diabetes melitus ringan :
     sebanyak 20 gram daun salam direbus dengan 400 ml air dalam panci infus selama 15 menit, diminum 2 kali sehari, masing-masing 200 ml tiap kali minum.


Sebaiknya penggunaan dihindari jika menderita penyakit                 

:

tekanan darah rendah, alergi terhadap daun salam

Interaksi obat

:

Penggunaan herba sambiloto dalam kombinasi dengan daun salam menurut data etnofarmakologi dapat memberikan hasil lebih baik berupa penurunan kadar gula darah yang lebih stabil.


Peringatan dan perhatian

:

jangan gunakan secara berlebihan.





Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal edisi V. Jakarta: Kemenkes RI.
Ritiasa, Ketut. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI. 

Kamis, 29 Maret 2012

LENGKUAS DAN PENYAKIT KULIT KARENA JAMUR

    Lengkuas yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan diketahui dapat membantu meringankan penyakit kulit karena jamur. Lalu bagaimana cara penggunaannya? siapa saja yang sebaiknya tidak menggunakan rimpang tanaman ini untuk membantu meringankan penyakit kulit yang dideritanya. Simak ringksan berikut ini.


Nama tanaman      
:
Lengkuas

:
Languas galanga

Bagian tanaman yang digunakan


:

rimpang (akar)
Khasiat                  
:
membantu meringankan penyakit kulit karena jamur (seperti panu, kadas, kurap)

Takaran dan bentuk pengolahan                
:
rimpang (akar) lengkuas diremas dan dioleskan pada penyakit kulit


Sebaiknya penggunaan dihindari jika menderita penyakit                

:

alergi terhadap penggunaan air perasan lengkuas pada kulit 



Sumber:
Kementerian Kesehatan RI.2010.Acuan Sediaan Herbal volume 5. Jakarta: Kemenkes RI



Selasa, 27 Maret 2012

BUNCIS DAN KENCING MANIS

   Buncis dapat meringankan gejala kencing manis? Benarkah? Sebanyak apa buncis yang dapat dikonsumsi untuk membantu meringankan kencing manis? Lalu bagaimana jika kita mengkonsumsi tanaman yang biasa digunakan sebagai sayur ini secara berlebihan? Mari simak ringkasan berikut ini :


Nama tanaman      
:
buncis

:
Phaseolus vulgaris

Bagian tanaman yang digunakan


:

buah/ kacang buncis
Khasiat                  
:
membantu meringankan kencing manis

Takaran dan bentuk pengolahan             
:
seperempat kilogram buah (kacang) buncis dikukus (diuap), dimakan sebagai sayuran tiga kali sehari, setiap kali makan seperempat kilo.
Takaran yang dapat digunakan dalam sehari adalah 5 -15 g buncis.


Efek yang tidak diinginkan                   
:
Dapat menimbulkan rematik pada penderita asam urat tinggi.
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan muntah, diare dan gangguan pencernaan lainnya.


Sebaiknya hindari pengunaan pada
               
:
penderita rematik
Peringatan dan perhatian
:
Hanya untuk penderita kencing manis yang telah ditetapkan dokter.



Sumber:
Kementerian Kesehatan RI.2010.Acuan Sediaan Herbal volume 5. Jakarta: Kemenkes RI


 

Senin, 26 Maret 2012

BAWANG MERAH UNTUK DIABETES DAN ASMA

    Jika bawang putih dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala berbagai penyakit seperti tekanan darah tingi, bagaimana dengan bawang merah? Dalam tabel di bawah ini termuat berbagai informasi seputar pemanfaatan bawang merah dalam membantu meringankan gejala berbagai penyakit, mulai dari khasiatnya, kandungan kimianya, hingga berbagai peringatan yang harus kita pehatikan dalam penggunaan bawang merah untuk membantu meringankan gejala berbagai penyakit tertentu. semoga bermanfaat!



Nama tanaman       
:
bawang merah

:
Allium cepae L.
Allium esculentum Salisb., Allium porrum cepa Rehb.

Family

:

Liliaceae

Bagian tanaman yang digunakan

:

umbi

Kandungan kimia

:

cystein sulfoksida ; thiosulnat, thiosulfonat, cepaenes, S-oksida, S,S  -dioksida, monosulda, disulda, trisulda,  zwiebelan (sbg hsl degradasi dari cystein sulfoksida); γ -glutamilcystein peptida

Khasiat                  

:

membantu meringankan :
·     diabetes
·     asma

   bawang merah juga membantu untuk meningkatkan nafsu makan

Takaran dan bentuk pengolahan            
:
takaran penggunaan dalam sehari:
   Jika tidak ditentukan lain, gunakan 50 gram (setengah ons) bawang merah segar atau 20 gram bawang merah kering dalam sehari, sebagai bumbu masakan atau dibuat jus

Efek yang tidak diinginkan                    
:
timbulnya alergi berupa rinokonjunktivitis atau dermatitis kontak


Sebaiknya penggunaan dihindari jika menderita penyakit   
             
:
alergi terhadap bawang merah


Sumber :
World Health Organization. 1999. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants. Geneva: WHO




Jumat, 23 Maret 2012

BAWANG PUTIH : PERANANNYA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN

      Dalam memelihara/menjaga kesehatan, bawang putih sering dihubungkan dengan khasiatnya dalam menurunkan tekanan darah  tinggi. Benarkah? apakah bawang putih juga punya khasiat lainnya? Berapa dosis yang dinjurkan? lalu apa saja akibat yang mungkin timbul jika kita mengkonsumsinya dalam jumlah yang melebihi dosis itu? Simak tabel ringkas berikut ini..  
Nama tanaman      
:
bawang putih

:
 Allium sativum L.
Porvium sativum Rehb.

Bagian tanaman yang digunakan

:

umbi

Kandungan kimia

:

cystein sulfoksida (alliin); γ-glutamylcysteine;

Khasiat                  

:

Membantu meringankan
·        tekanan darah tinggi
·        kadar kolesterol tinggi
·        diabetes mellitus ringan

mencegah terjadinya aterosklerosis

Takaran dan bentuk pengolahan                 
:
gunakan bersama makanan (sebagai bumbu masakan)


Efek yang tidak diinginkan                   

:

alergi dalam bentuk iritasi kulit atau serangan asma.

Sebaiknya penggunaan dihindari, jika menderita penyakit                
:
alergi terhadap bawang putih

Interaksi obat

:

Penggunaan bawang putih sebagai suplemen pada seorang yang tengah mendapatkan perawatan dengan warfarin dapat meningkatkan waktu pendarahan.

Peringatan dan perhatian

:

Bawang putih sebaiknya tidak dikonsumsi setelah operasi
Umbi bawang putih sebaiknya dikonsumsi bersama makanan untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan.


Sumber :
World Health Organization. 1999. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants. Geneva: WHO


KHASIAT DAN PEMANFAATAN JAHE DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN



            "Artikel berikut akan membahas tentang pemanfaatan tanaman jahe (khususnya rimpang jahe)  dalam pemeliharaan kesehatan tubuh."

            Siapa yang tak kenal dengan jahe? Setiap daerah bahkan punya nama yang khas bagi tanaman yang satu ini. Tanaman dengan rimpang bewarna kuning pucat ini telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat kita, baik sebagai bumbu masakan maupun sebagai penjaga kondisi tubuh agar tetap fit, contohnya ketika masuk angin. Di bawah ini akan dicantumkan sejenis "catatan kecil" yang berisi informasi tentang jahe dan pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan. Mulai dari informasi tentang khasiatnya, kandungan kimia, efeksamping yang mungkin timbul jika jahe digunakan secara berlebihan, hingga beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ketika kita menggunakan jahe dalam pemeliharaan kesehatan. Semoga bermanfaat!

Nama tanaman
:  Jahe

:  Zingiber officinale Roscoe = Amomum zingiber L. = Zingiber blancoi Massk.

Nama daerah

: Halia (Aceh); sipadeh (minang); Alia, jae (melayu); Jae (Jawa); Jhai (Madura); lai (Dayak); reja (Bima); melito (Gorontalo); Laia (Makassar); pese (Bugis); sehi (Ambon); kalanatat, manman (Papua)

Bagian tanaman yang digunakan

:   rimpang

Kandungan kimia rimpang jahe

:  Minyak atsiri 1% - 4%, seskuiterpen ((-)-zingiberene, (+)-ar-curcumene, (-)-β-sesquiphellandrene, dan β-bisabolene), gingerol, shogaol.

Khasiat/ penggunaan                  

:  Membantu meringankan: 
  •      rasa sakit/nyeri pada sendi & tulang
  •    mual dan muntah yang berkaitan dengan mabuk perjalanan 
  •    mabuk laut 
  •    mual dan muntah karena pemberian kemoterapi
  •    mual pascaoperasi 
  •    mual pada pagi hari yang diasumsikan dengan kehamilan

Takaran dan bentuk pengolahan                 
: Dibuat teh yaitu dengan menyeduh setengah sampai 1 gram irisan rimpang jahe dengan air hangat, diamkan selama 5-10 menit, lalu saring untuk kemudian diminum.   

   Untuk meringankan gejala mual dan muntah pada orang dewasa dan anak-anak > 6 tahun: gunakan o,5 gram, 2-4 kali sehari.


Efek yang tidak diinginkan                    

: gangguan kulit pada orang yang alergi terhadap jahe

Sebaiknya penggunaan dihindari jika menderita penyakit                 

: alergi terhadap jahe

Peringatan dan perhatian         

:
  • Penderita yang mengggunakan obat antipembekuan darah atau mereka yang mengalami gangguan pembekuan darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi tanaman ini sebagai alternatif pengobatan.
  • Penderita dengan batu empedu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi tanaman ini.
  • Tidak dianjurkan untuk anak-anak berumur dibawah 6 tahun.



Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 1978. Materia Medika Indonesia jilid 2. Jakarta: Depkes RI.


Ritiasa, Ketut, dkk. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakrata : Depkes RI.


World Health Organization. 1999. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. Geneva      : WHO.

Minggu, 18 Maret 2012

TEMULAWAK DAN MANFAATNYA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN

       Jika pada postingan sebelumya kita telah membahas tentang rimpang jahe dan pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan, maka pada artikel berikut ini kita akan membicarakan tentang khasiat pemanfaatan tanaman lain yang juga tergolong dalam family yang sama dengan jahe, yaitu Temulawak. Sama seperti postingan sebelumnya, berikut akan disajikan berbagai hal tentang pemanfaatan temulawak dalam pemeliharan kesehatan, dalam bentuk tabel/catatan kecil. Mulai dari khasiat, efek samping, sampai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan.


Nama tanaman      

:

Temulawak


Curcumae xanthoriza Roxb.

Bagian tanaman yang digunakan

:

rimpang

Kandungan kimia rimpang temulawak

:

Xantorizol, minyak atsiri (tdk kurang dari 5,8%), kurkuminoid (tdk kurang dari 4,0%), germakron, tumerol, ar-turmeron

Khasiat                  

:

  •       Membantu meringankan nyeri/rasa sakit pada  sendi & tulang
  •       membantu memelihara kesehatan fungsi hati.     

Takaran dan bentuk pengolahan             

:

Untuk nyeri sendi/tulang ataupun sebagai hepatoprotektor : 
Air mendidih dituangkan ke dalam cangkir berisi 0,5 sampai 1 gram serbuk/ irisan rimpang temulawak. Diamkan 5-10 menit, kemudian saring.  

Efek yang tidak diinginkan                    

:

Pemakaian berlebihan (dosis besar) / berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi lambung.


Sebaiknya penggunaan dihindari, jika menderita penyakit                 

:

tukak lambung, akut cholangitis

Peringatan-perhatian

:

Jika menderita batu empedu, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan rimpang temulawak sebagai alternatif pengobatan.

Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia edisi I. Jakarta:  Depkes RI.
Ritiasa, Ketut, dkk. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI.

BEBERAPA ISTILAH SEPUTAR OBAT TRADISIONAL

   Ketika membaca artikel-artikel tentang kesehatan/obat tradisional/ herbal, beberapa dari kita terkadang sering bertanya-tanya tentang istilah-istilah tertentu, seperti "Sebenarnya yang dikatakan obat tradisional itu apa?", "fitofarmaka itu apa?", atau "homeopati? apa, ya, artinya? kenapa istilah ini sering digunakan dalam artikel-artikel kesehatan?".
   Berikut disajikan beberapa istilah terkait obat-obat tradisional yang mungkin sering anda temui dalam artikel-artikel kesehatan:

o  Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (menurut Permenkes 246/Menkes/Per/V/1990).

o  Obat tradisional berlisensi adalah obat tradisional asing yang diproduksi oleh suatu industri obat tradisional (lOT) atas persetujuan dari perusahaan yang bersangkutan dengan memakai merek dan nama dagang perusahaan tersebut.

o  lndustri Obat Tradisional (lOT) adalah perusahaan OT dengan total aset di atas Rp 600 juta tidak termasuk harga tanah dan bangunan.

o   Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) adalah perusahaan OT dengan total aset di bawah Rp 600 juta tidak termasuk harga tanah dan bangunan.

o   Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Fitofarmaka setaraf dengan obat modern. (Permenkes nomor 76OIMenkesIPerIlXIl 992).

o  Fitoterapi sama dengan fitofarmaka.

o   Zoofarmaka adalah sama dengan fitofarmaka tetapi bahan dasarnya berasal dari hewan.

o   Homoeopati adalah sistem pengobatan dengan menggunakan bahan obat dalam bentuk pengenceran yang besar, jadi kadar bahan obat sangat kecil.

o   Aromaterapi adalah pengobatan atau pemeliharaan kesehatan dengan menggunakan minyak atsiri. Hal ini sangat erat hubungannya dengan Spa (Sano par aqua), yaitu pemeliharaan kesehatan atau kebuugaran dengan air dan minyak atsiri.

o   Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang tanaman yang terkait dengan kehidupan suku bangsa tertentu untuk digunakan utamanya untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan atau keperluan lain. lImu ini sangat berguna untuk mempelajari tanaman tertentu guna dikembangkan menjadi komoditi yang berguna bagi orang.

o  Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunaan tumbuhan yang memiliki efek farmakologi dalam hubungannya dengan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan oleh suatu suku bangsa.

o  Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagiannya.

o   Sediaan galenik adalah bentuk penyarian   tumbuhan atau bagiannya yang berupa ekstrak (infusa, ekstrak, dan tingtur).

Search