Jika pada postingan sebelumya kita telah membahas tentang rimpang jahe dan pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan, maka pada artikel berikut ini kita akan membicarakan tentang khasiat pemanfaatan tanaman lain yang juga tergolong dalam family yang sama dengan jahe, yaitu Temulawak. Sama seperti postingan sebelumnya, berikut akan disajikan berbagai hal tentang pemanfaatan temulawak dalam pemeliharan kesehatan, dalam bentuk tabel/catatan kecil. Mulai dari khasiat, efek samping, sampai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan.
Nama
tanaman
|
:
|
Temulawak
|
Curcumae xanthoriza Roxb.
|
||
Bagian
tanaman yang digunakan
|
:
|
rimpang
|
Kandungan
kimia rimpang temulawak
|
:
|
Xantorizol,
minyak atsiri (tdk kurang dari 5,8%), kurkuminoid (tdk kurang dari 4,0%), germakron,
tumerol, ar-turmeron
|
Khasiat
|
:
|
|
Takaran
dan bentuk pengolahan
|
:
|
Untuk nyeri
sendi/tulang ataupun sebagai hepatoprotektor :
Air mendidih
dituangkan ke dalam cangkir berisi 0,5 sampai 1 gram serbuk/ irisan rimpang
temulawak. Diamkan 5-10 menit, kemudian saring.
|
Efek
yang tidak diinginkan
|
:
|
Pemakaian
berlebihan (dosis besar) / berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi
lambung.
|
Sebaiknya
penggunaan dihindari, jika menderita penyakit
|
:
|
tukak lambung,
akut cholangitis
|
Peringatan-perhatian
|
:
|
Jika
menderita batu empedu, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
sebelum menggunakan rimpang temulawak sebagai alternatif pengobatan.
|
Sumber :
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal
Indonesia edisi I. Jakarta: Depkes RI.
Ritiasa, Ketut, dkk.
2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Depkes RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar